Private equity adalah solusi bagi para pebisnis yang mengharapkan perkembangan pesat untuk usaha yang dibangun. Dengan jumlah bunga yang besar untuk setiap deposito, dana investasi akan terus berputar dan jumlah keuntungan yang diraup juga lebih banyak. Private equity menjadi salah kumpulan dana dan investor yang secara langsung berinvestasi di perusahaan swasta, atau yang terlibat dalam pembelian perusahaan publik. Kegiatan ini secara langsung mengakibatkan penghapusan dalam daftar ekuitas publik.

Secara teknis, Private Equity Indonesia cukup serupa dengan venture capital. PE sering dikaitkan dengan dana trolling untuk perusahaan besar yang mampu menghasilkan pendapatan dan membutuhkan revitalisasi keuangan agar menjadi lebih berharga. Sementara itu, venture capital sering kali masuk ke perusahaan muda yang terlibat dalam produksi layanan teknologi mutakhir yang belum terbukti kematangannya. Dana private equity akan diberikan ke bisnis yang sudah mapan.

Serupa dengan perusahaan venture capital, firma PE menggunakan modal yang diperoleh dari mitra terbatas (LP) untuk berinvestasi pada perusahaan swasta yang memiliki progres menjanjikan. Firma private equity biasanya memiliki kepemilikan mayoritas di beberapa perusahaan sekaligus. Berbagai perusahaan tersebut dapat disebut sebagai portofolio investasinya, dan bisnis itu sendiri adalah perusahaan portofolio. Dalam kata lain, menanam modal dengan firma private equity adalah sebuah tren dunia investasi yang semakin berkembang.

Lalu Bagaimana Proses Kerja Private Equity?

Sebagai contoh salah satu pengusaha yang mengembangkan bisnis private equity adalah Sandiaga Uno. Pada tahun 1997 saat Indonesia mengalami krisis moneter, Sandiaga Uno mendirikan perusahaan di bidang private equity. Industri ini mengambil fokus pada bidang finance. Para investor umumnya berasal dari kelompok-kelompok seperti individu dengan penghasilan yang tinggi, keluarga investor di perusahaan swasta, dan dari pengelolaan dana pensiun.

Berdasarkan konsepnya, private equity ini muncul dari "perkawinan" atau penggabungan dua model bisnis antara investment banking (financial advisor memberikan advise atau saran keuangan kepada klien mereka ketika melakukan transaksi keuangan) dan consulting management work (memberikan jasa pengetahuan terkait investasi kepada klien). Perkawinan dua model binis tersebut menjadi bidang usaha private equity, yaitu dengan melakukan investasi pengelolaan portofolio melalui perhitungan bisnis yang matang.

Perusahaan private equity bekerja secara bersama-sama dengan pihak manajemen perusahaan yang ditanganinya untuk memperbaiki operasional perusahaan. Jika diperlukan, private equity akan menjalankan strategi bisnis baru. Oleh karenanya, bisnis model ini sering terkesan ambisius. Investor pada perusahaan private equity mencari cara untuk menghasilkan bunga pada perusahaan atau keuntungan dari aktivitas manajemen perusahaan. Dengan profit perusahaan yang semakin meningkat, maka nilai perusahaan tersebut juga ikut meningkat dan kemudian nilai jual investasinya semakin tinggi.

Nah private equity ini membantu perusahaan yang ditanganinya untuk dapat mempercepat proses penciptaan nilai dan membantu mempercepat pencapaian tingkat kinerja yang lebih tinggi guna menghasilkan profit atau keuntungan. Angel investor, seed funder, dan private funders, yaitu individu dengan kekayaan bersih tinggi yang berinvestasi di tahap awal startup (perusahaan rintisan). Hal ini umumnya didapatkan melalui hubungan pertemanan atau persaudaraan dengan pihak yang memiliki dana berlebih (sangat kaya). Maka dari itu, ada beberapa cara kerja yang umum dilakukan oleh perusahaan private equity, yaitu:

Recapitalization – Yaitu melakukan rekapitalisasi dengan mendistribusikan dana ke finansial sponsor atau pun pada private equity itu sendiri baik dari cash flow dari perusahaan atau pun dari sekuritas.

IPO – Melakukan IPO (Initial Public Offering), yaitu menjual saham perusahaan yang telah diakuisisi atau pun dari perusahaan private equity itu sendiri kepada publik dan mendapatkan dana segar dari IPO tersebut.

Merger or Acquisition – Menjual perusahaan dalam bentuk cash atau saham ke perusahaan lain dengan jalan merger atau akuisisi (dari perusahaan lain).

Dutch auction atau initial public offering (IPO), yaitu di mana penawar tertinggi mendapatkan kesempatan untuk membeli saham pertama kali dan yang selanjutnya untuk yang tertinggi kedua, ketiga dan selanjutnya. Dalam hal ini Exit strategy menjadi pendekatan private equity yang digunakan untuk mengubah kepemilikan saham perusahaan menjadi dividen tunai (kas).

Indogen Capital

Leveraged buyout yaitu akuisisi perusahaan lain dimana investor memainkan mayoritas pengawasan pada perusahaan tersebut dengan menggunakan sejumlah besar uang pinjman. Dalam hal ini venture capital membiayai modal yang berspesialisasi pada perusahaan rintisan (startup) dan umumnya berisiko lebih tinggi dibandingkan investor private equity lainnya.

Indogen Capital